Jumat, 10 Agustus 2012

Jualan Tuhan di Pasar

1 comment

panas yang menyengat bumi jogja tertutupi langit biru berhias gelombang putih awan yang menari liar terhipnotis hembusan angin. damainya angkasa tanpa riak badai yang menerjang. indah rasanya menemani jiwa-jiwa yang sepi. tubuh semakin pasrah dalam jejak-jejak langkah pada tanah yang merekah. nasib manusia-manusia kalah, dilempar sicaci, dimaki, tuhan diumbar saat batu dilempar. tuhan mengiasi setiap fatwa-fatwa keji yang tak manusiawi. tuhan dijual dalam khotbah-khotbah agama, diobral dalam fatwa-fatwa ulama, batu dilempar tuhan diumbar, golok menyambar tuhan diumbar, tangan menampar tuhan kembali diumbar, tuhan terdengar sangat keji di bumi ini.

menempatkan tuhan dalam bangunan suci agama, dalam pelor-pelor senjata, yang diarahkan pada sodara sesama manusia, tingkah polah yang mengku bertuhan bak binatang yang tak punya emansipasi kemanusiaan, dalam kesombongan dan amaran yang kau atasnamakan iman, kau bungkus iman kejammu dalam kotak amarah yang tak terarah. darahmu telah bercampur amarah dan kau bunuh iman yang penuh kedamaian, kau jual kembali tuhan dalam kekejaman. tuhan kau tempatkan dalam amarah, kau dagangkan tuhan kegeraman.
helai demi helai, surat demi surat, ayat demi ayat, kau dengungkan bak pendekar akhirat. syahadat kau lantunkan, sholat kau dirikan, zakat kau tunaikan, puasa kau laksanakan, tapi kenapa hinaan masih kau dendangkan, amarah kau  pertahankan, prilakumu masih garang, dan masih betah menyimbah darah.

kau tak hanya menjual tuhan dalam prilakumu, kau menjadikan dirimu tuhan bagi saudaramu, kau hapus gemira dengan sengsara, kau hilangkan suka dengn duka, ka tambah sedih menjadi perih. ayat-ayat suci tuhan yang kau ucapkan kau aku sebagai jalan hidup sesamamu, kau jadikan dirimu tuhan dengan ayat-ayat tuhan higga kau merasa berhak untuk tidak dibantah, kau kejar kau lempar mereka yang tak satu ajar dalam belajar.

kau jadikan tuhan menjadi mesin, hingga semua menjadi mesin, sholatmu mesin, darahmu mesin, zakatmu mesin, jiwamu mesin, cintamu mesin, doamu mesin, dzikirmu musin, hati nuranimu mesin. saat mesin-mesin aus rusak, kau jula mesin-mesin nurani dan jiwamu, kepasar-pasar loak, kau jual murah imanmu pada amarah, kau akui tuhan maha kasih sayang tapi kau jadikan amarah sebagi tuhn yang garang.

kau bilang aku kafir saat berfikir, kau bilang aku sesat saat berfilsafat, kau bilan aku murtad karena berbeda pendapat, kau bilang aku liberal karena menggunakan akal, kau bilang aku syirik kau bilang aku zondik, kau bilang aku munafik, terus kau bilang apa dirimu?
aku ingin mengatakan padamu, aku seperti melihatmu menjual tuhan dalam pasa loak, agama dijajakan seperi barang dagangan, dan ada diskon iman besar-besaran di hadapan zaman, kudengar orang ribut, soal agama illegal, ada agama bajakan, lalu tiba-tiba kemanusiaanpun di lelang, agama di lelang, moralitas di lelang, kitab suci lelang,oh tuhan, di neraka apa aku sekarang berada?

kekuasaan dan kekejaman kau jadikan tuhan kini, dengan lembar-lembar kitab yang kau omong kosongkan, kau obral tuhan dalam setiap amarah dan prilaku kejimu, kau tuhankan batu yang kau lempar, kau tuhankan kepalan tangan, kau tuhankan hunusan pedang, hingga kau tuhankan batu yang kaulempar. kau bilang dengan itu kau ingin menegakan iman, iman tauhid ketuhanan. tapi tauhid iman tuhan yang mana yang sedang kau perjuangkan, bukankah Tuhan itu Maha Kasih Sayang….

1 komentar:

  1. ini seperti prilaku ormas dan kelompok tertentu yang ramai diberitakan media.

    BalasHapus

bagi komentar, saran dan kritiknya kawan.... (no spam)