Kamis, 14 April 2011

Pasar Malam

Leave a Comment
sumber foto : jadi berita.com

negeri ini layaknya sebuah pasar malam, dan undang-undang hanyalah sebuah coretan penuh keplasuan. undang-undang yang dibuat oleh para badut-badut senayan sesungguhnya adalah dinding-dinding ketidakadilan, dibalik dinding-dinding undang-undang itulah kita para penonton hanya bisa menatap politik tanpa etika, kekayaan tanpa kerja keras, perdagangan tanpa moral, pengetahuan tanpa karakter kesenangan tanpa nurani, dan raga tanpa jiwa.

kita adalah penonton para badut-badut senayan bergaya di dinding kamera, berdecak pinggang merasa negari ini milik pribadi. para badut pemain sirkus menari dan tertawa dalam mitologi diri mereka, bicara tentang kebebasan namun menjadi penjajah, menjadikan kita para penonton pertunjukan sirkus pasar malam para badut-badut senayan atas dasar demokrasi dan perwakilan, tak perlulah kita marah cukup tertawa menyaksikan aksi mereka. dan kita para penonton adalah penikmat aksi-aksi mereka di layar kaca dan lembaran koran. nikmati saja aksi para badut yang setia.

-dua paragraf untuk di tulis di prasasti peletakan batu pertama, tempat pertunjukan sirkus berikutnya-

0 komentar:

Posting Komentar

bagi komentar, saran dan kritiknya kawan.... (no spam)