rasanya mata ini begitu lelah, kedua kelopak telah rindu untuk saling beradu, sekedar sekejap mengasingkan diri dari menyaksikan dunia. tubuhpun begitu rintih rasanya, ingin beristirahat dari semua gerakan, untuk merasakan kelembutan desiran dalam wahana istirah.
tapi, ruang hampa berisi labirin syaraf di kepala, masih bising dan penat oleh semua bayangan serta cerita yang tak kunjung berhenti.
ruang itu begitu sempit, namun terlalu banyak menampung bayangan dan kisah yang terjadi sehingga rasanya ruang dikepalaku begitu...
Sabtu, 13 Maret 2010
Kamis, 11 Maret 2010
Merangkai Misteri Supersemar

Cuaca di sekitar istana malam itu sangat dingin, hembusan angin dari rerindangan pohon dan jingkrakan kijang yang masih betah menikmati malam menambah khidmat suasana, tapi ketika malam mulai pekat datanglah empat Brigadier Jendral, yaitu M. Jusuf, Amirmachmud, Basuki Rahmat dan M. Panggabean mengetuk pintu istana. Suasana sunyi, dingin dan damai di istana bogor seketika berubah panas dan gaduh, adu todongan pistol antara para brigjen...
Senin, 08 Maret 2010
Langkahku Mengenangmu
arrggghhhh…… gila, malam pekat, menghangat, aku menunggumu menggali setiap ruas memori dalam otaku yang terbatas, mencoba kembali mengingat kenangan-kenangan manis di tengah tumpukan kepahitan yang kau berikan. setapak demi setapak kami ku langkahkan, berat rasanya hingga aku mulai tak kuat bahkan hanya untuk mengangkat kaki tapi kenangan akan dirimu membuatku harus melangkah, aku membencimu bukan hanya karena apa yang telah kau lakukan, tapi kenap hingga saat ini, hingga 12 purnama berotasi hingga bahkan tak pernah kusebut...
Jumat, 05 Maret 2010
dunia humor kita, kini
Jika ada Negara di muka bumi ini yang menjadikan kekerasan dan penderitaan orang lain adalah tontonan mengasikan dan bahkan salah satu sumber kebahagiaan, Indonesia adalah salah satu diantaranya yang berada di barisan paling depan.
Saya tidak tahu, bagaimana pilunya arwah Hardjodipoero dan Drs Raden Panji Purnomo Tedjokusumo mereka berdua di jaman Revolusi dulu sering duet di corong RRI sebagai Mang Cepot dan Mang Udel, menyaksikan tontonan humor yang biadab penuh kekerasan (baik fisik maupun verbal), penghinaan, serta pelecehan...