Rabu, 20 Juni 2012

Saat Kondom Menyerbu Kost

Leave a Comment

kemarin lusa ada yang berbeda di kost-kostan saya. puluhan kondom berserakan, saya bilang puluhan kerena jumlahnya lebih dari 20 biji dalam hitungan kasar saya. kondom itu di bawa oleh seorang kawan yang biasa kami panggil bang dandim. sutra merek kondom itu -sebuah merek yang tak perlu lagi di sensor- dengan dengan peringatan bergaris bawah “tidak untuk diperjualbelikan”. itu artinya kondom tersebut merupakan bagian dari program pemerintah alias gratis. pembagian kondom sebenarnya adalah program lama pemerintah untuk mengurangi dan menekan persebaran HIV/AIDS lewat seks beresiko.

namun ketika kondom gratisan itu berserakan di kost-kostan di jogja, dan saya yakin tidak hanya di kost saya saja maka saya justru mempertanyakan apa fungsi sarung karet tersebut. di sisi lain kita bisa memandang itu sebagai sebuah program baik, tapi di sisi lain program ibu nafisah mbi sangat tidak cerdas. jika di anlogikan sebuah perang, untung menghentikan korban perang yang terus berjatuhan, bukanlah memberi tameng dan senjata supaya tidak gugur, tapi melakukan gencatan senjata dan perdamaian. begitu juga dalam masalah menekan jumlah ODHA, mencegah penyebran HIV bukan dengan memberi kondom namun menghentikan prilaku seks beresiko tersebut.

ilustrasi kondom | tribunnews.com
tanpa program pemerintah pun sebenarnya kondom sangat mudah di dapatkan. selain pembagian gratis yang selama ini memang sudah berjalan, sarung petarung tersebut juga di jual bebas di swalayan-swalayan berlabel mart yang tersebar di seluruh plosok indonesia seharga premen karet.  harusnya jikapun tetap mau melanjutkan program ini lebih menyeluruh sebaiknya cukup di fokuskan pada populasi kunci saja. ini lebih tetap sasaran dari pada bagi kondom gratis. pembagian kondom gratis hanya semakin mempermudah -hal yang sudah mudah- para remaja untuk melakukan seks bebas. pertama-tama mungkin seks bebas pake kondom karena takut hamil, setelah itu coba-coba ga pakai kondom, hamil lah sudah.
coba bayangkan wahai ibu menteri nafisah mboi yang saya hormati. mungkin anak anda sudah besar, namun saya yakin cucu-cucu anda mungkin masih beranjak remaja. bayangkan jika pelaku seks bebas itu cucu anda, siapkah anda jika keperawanan cucu anda di bobol oleh kondom yang anda gratiskan. remaja sebenarnya bukan takut AIDS saat melakukan seks bebas, mereka tkut hamil. nah jika ketakutan mereka akan hamil di minimalisir oleh anda, seks bebas justru akan semakin tinggi.

kembali ke kondom yang mulai berserakan di kost saya, anda tahu untuk apa kondom-kondom itu. kebanyakan di tiup dan melendung seperti balon untuk mainan mereka. walaupun para penghuni di kost saya kebanyakan berengsek dan hobi nonton bokep untungnya mereka masih punya otak beres. nonton bokep yes main bokep no. hahaha….

saya katakan bu menteri, pembagian kondom gratis itu mubazir, lebih baik uangnya di gunakan untuk program yang lebih cerdas seperti iklan layanan masyarakat yang di buat oleh thailand misalnya. karena mencegah jathnya korban perang bukan dengan memberi tameng, namun dengan menghentikan peperangan. mencegah penyebaran HIV bukan dengan kondom tapi dengan menghentikan prilaku seks menyimpang. saya harap nenenk mentri bisa lebih bijak. dan saya berharap cucu anda bukan korban dari kondom yang anda bagikan secara gratis.

sekali lagi nonton bokep yes main bokep no* (main bokep kalo sama pasangan resmi tetep yes *Cari KUA* ) hahahahahahahahahhahahahahahah


0 komentar:

Posting Komentar

bagi komentar, saran dan kritiknya kawan.... (no spam)