Kamis, 20 Mei 2010

Semoga Pembuat Karikatur Nabi Diberkati Tuhan

Leave a Comment

Islam itu Rahmatan lil alamin, agama universal, komprehensif (syumul), lengkap dengan dimensi edoterik dan eksoteriknya. Sebagai agama agama universal (rahmatan lil alamin), Islam mengenal sistem perpaduan antara apa yang disebut konstan-nonadaptabel (tsabuit) di satu sisi watak Islam yang ini tidak mengenal perubahan apa pun karena berkaitan dengan persoalan-persoalan ritus agama yang transenden, nash yang berkaitan dengan watak (konstan-nonadaptabel) ini dalam al-Qur’an maupun hadist sekitas 10%, yang berupa diktum-diktum ajaran agama yang bersifat kulli dan qoth’I yang konstan dan immutabel.

akhir-akhir ini gonjang-ganjing kartun nabi kembali marak, walaupun masih ada kecama keras, toh suaranya tidak sekeras dahulu, mungkin kebanyakan umat Islam sudah menjadi “maklum” atau umat islam justru menjadi masa bodoh. lalu apa yang harus umat islam lakukan? sebuah pertanyaan sederhana yang akan dapat menimbulkan banyak jawaban dan pendapat. dari yang munglaknat pelakunya hingga mungkin ada yang mem-fatwa-kan pembunuhan. semua orang bisa menjawab dengan beragam tafsir dan kegeraman masing-masing.

tapi saya akan mengajak menengok sejarah sedikit saja, untuk membuka kembali sejarah perjuangan Nabi Muhammad. menilik hijrah Nabi ke Thaif. Di sana Rasul dilempari batu dan dilempari kotoran oleh orang-orang kafir. Dan Nabi justru mendoakan mereka.Allahummahdi qaumi fainnahum la ya’lamun (Ya Allah berilah petunjuk kaumku, sesungguhnya mereka tidak mengerti)…

mari kita renungkan apa yang akan dilakukan nabi jika melihat karikatur itu mungkin beliau juga akan menjawab, “Allahummahdi qaumi…

“Jika seperti itu, beranikah kita tidak bilang seperti itu? Beranikah kita mengucapkan sesuatu yang berbeda dengan ucapan Nabi?”

bagi orang yang tahu bahwa cinta Allah kepada Islam begitu besar, maka tak ada kesedihan. Itu layaknya kakang kawah adi ari-ari.

“siapa orang kafir yang paling melawan Rasul?” .Abu Jahal. Abu Sufyan, dll.

Pada saat fathu makkah ketika pasukan Islam dari MAdinah berhasil merebut kembali kota Mekkah, Rasul berbicara di depan orang-orang Islam dan musuh-musuh dan para tawanan perang. ‘Hadzal yaum laisa yaumul malhamah wa lakin hadzal yaum yaumul markhamah wa antumut tulaqa‘. Hari ini bukanlah hari kebencian, tetapi hari ini adalah hari kasih sayang. Dan kalian (para tawanan) adalah orang-orang yang saya bebaskan/merdekakan….,”

pasukan Islam mendengar pidato itu merasa schok dan terkejut. berjuang hidup mati, diperhinakan dilecehkan sekian lama, dan saata kemenangan di depan mata, saat berada di atas angin, ketika dendam yang menumpuk berkecamuk. Rosul justru mengampuni dan bahkan melarang uamt Islam untuk mengambil harta benda rampasan perang, semua harus dikembalikan. dan pasuka Islam tidak memperoleh apa-apa.

sehingga mengeluh dan memprotes, tapi nabi kemudian berpidato,

“sudah berapa lama kalian bersahabt denganku?”
mereka menjawab berfariasi, sekian tahun, sekian tahun, sekian tahun…

“selama kalian bersahabat denganku, apakah menurut kalian aku ini mencintai kalian atau tidak mencintai kalian?”

“tentu saja mencintai rasulluloh”

dan rosul mengakhiri pertanyaannya, “kalian lebih memilih mendapatkan unta, harta rampasan serta berhasil meluapkan kebencian dan dendam yang menumpuk ataukah kalian memilih cintaku?”

menangislah mereka karena cinta Rasulluloh kepada mereka tidak bisa dibandingkan bahkan dengan langit dan bumi.

saya tidaklah mengajak untuk menyepelekan atau membiarkan begitu saja, acara menggambar karikatur Nabi, tentu saja sebagai umat islam tidak bisa begitu saja kita diam, perlu ada sebuah action yang kita lakukan, sebuah sikap kita sebagai muslim yang Rahmatan Lil Alamin, seperti doa yang sering diucapkan, Bismillahirohmannirrohim,  dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. mari kita sikapi semua ini dengan rasa kasih sayang, dengan cinta, dengan kedamaian.

Cinta saya kepada Rasul tidak berkurang sedikit pun oleh penghinaan itu. Kasih sayang Rasul lebih luas dari semesta. Rasul bersegera kepada Allah untuk memintakan ampun bagi mereka. Cinta jangan membikin gupuh. Cinta jangan sampai bikin gampang jatuh, jangan gampang marah.

mungkin doa kita tidaklah, mengharap merekakemudian tobat dan masuk islam, tapi mari kita doakan suapay mereka yang melakukan penghinaan diberkati, diberi hidayah, dikasih pencerahan, bahwa minimal, mereka merasa apa yang dilakukannya adalah sebuah kesalahan yang menyakiti sebagian manusia di bumi. karena mungkin saja seperti -kata Rasulluloh- hanyalah fainnahum la ya’lamun….

0 komentar:

Posting Komentar

bagi komentar, saran dan kritiknya kawan.... (no spam)