Rabu, 05 Oktober 2011

Dongeng Cepet

Leave a Comment
sumber: mediaislamnet.com


sahabat terlalu banyak peristiwa yang telah terlalui, kau tahu rintik dedaunan yang gugur di bulan oktober semakin menelanjangi pohon-pohon yang meranggas seolah mempertegas makna retak yang terukir di permukaan tanah. jika memang jalan itu masih ada mari kita laluli bersama dalam dekap hangat dan gandengan tangan. tak lama memang kita bersama, saling terjatuh dan bangkit bersama, menerima umpatan dan pujian kita anggap sama berbahayanya sebagai teror yang menakutkan. dekap hangat yang kurindukan kini mulai tak terlihat dari wajah-wajah kita, mungkin ini saat yang berat untuk diucapkan, mungkin rasa ini tak cukup, mungkin ini juga tak layak. mungkin kini saat untuk berpisah.

kini kusadari, perpisahan harus terjadi, saling meninggalkan untuk cita yang masing-masing kita tuju, kini kusadari pula ku harus sendiri melalui semuanya sebagai seorang individu. jika sempat ingin kuucapkan kata perpisahan dengan bisik lembut di dekat gendang telinga hingga ini semua menjai rahasia kita. saatnya kupulang kembali kemana aku berasal, meninggalkan semua jejak telah kita lalui bersama.

angin berhembus mengikatku dalam ruang hampa, menggiring bayangan kebersamaan kita tersapu angin selatan. hening ini terasa berbeda kini, dan sepi merenggut suara-suara ranting yang meronta patas dalam iringan grimis daun berguguran. tawa kebersamaan seolah seperti dendang yang meronta menjerit dalam kesendirian untuk pergi meninggalkan yang kita rajut dalam kebersamaan. kini saatnya kubisikan salam perpisahan di tengah gugur daun di atas tanah yang merekah.

0 komentar:

Posting Komentar

bagi komentar, saran dan kritiknya kawan.... (no spam)