Selasa, 25 Desember 2012

Tanya Rapor

2 comments

pagi ini agak lain dari biasa, mungkin karena libur panjang. musim-musim libur gini emang lebih enak liburan di kamar saja, ke sekitaran kota jogja juga percuma, macet dimana-mana penuh kendaraan luar kota. mau wisata keluar kota juga bukan pilihan baik, karena harga tiket dijamin jelas naik juga. maka pilihan paling rasional adalah tetap di kamar. biasanya pagi selepas sholat subuh di isi baca buku sambil berharap akan kembali terlelap.

rapor merah | gambar : www.bisd303.org
tapi pagi ini beda, iseng-iseng hari ini saya ngajakin ngobrol 2 malaikat yang kerjanya mengawasi saya tiap hari. lagi pula bosa juga kalau ngobrol sama setan terus, saya pikir ga salah ngobrol dengan malaikat, siapa tau ada kabar baik. lagi pula ini sudah mau tutup tahun, boleh lah kalau bisa menyelidiki sedikit isi rapor catatan amal. berharap-harap cemas rokib-atid mau berbaik hati dengan saya.

saya coba menyapa kedua malaikat setia itu,
"hey kakak....." saya coba akrab
"tumben abis subuh masih melek, biasanya tidur lagi" kata malaikat  rokib, dan dengan santainya malaikat atid cengengesansambil menertawakanku

"heheh, iya nih.... eh apa kabar kalian berdua"
"udah, ga usah berlagak akrab, dasar manusia, pasti ada maunya kan" kata sang malaikat bernada sinis

"ah bisa aja, sebenarnya da yang ingin aku tanyakan" jawabku mantap
"hahahha, nah tuh kan... dasar manusia.... bilang langsung aja, apa maumu" kata malakat atid tegas

begini kakak malaikat atid dan rokib, kalau boleh tahu gimina nilai rapor saya tahun ini?" tanyaku penuh ragu
"hahahhahahahhaha.... hahhahahhahahahha....." tawa kedua malaikat itu meledak seakan penuh ejekan....

"hey serius nih, malah diketawain..."
"iya, iya.... coba ulangi pertanyaanya.... maap maap..."

"begini, kalau boleh aku ingin tahu nilai rapor amalku...." kuajukan pertanyaan ini untuk keduakalinya
"baiklah, sebenarnya agak berat juga kasih tahunya, tapi ga apa-apa lah, toh ini amal kamu, jadi ga ada salahnya kamu tahu" jawab malaikat rokib penuh nada kasihan, dan atid masih saja cengar-cengir belum mampu menahan tawanya itu....

"oke, akan kami bacakan, tidak semua... sebagian saja ya...."
aku hanya mengangguk untuk menjawabnya, sambil berharap-harap penuh cemas,
syahdan, mulai
intensitas mendekatkan diripada Allah (C)
kesalehanmu tahun ini dapat (C)
sholat berjamaah (C)
sholat sunnah (C)
puasa sunnah lebih parah dapat (D)
muhasabah mu juga (C)

amalan wajib juga paling tinggi (B) tidak ada yang bernilai "A", sikap mu pada orang tau dan saudaramu dapat (B-), intensitasmu mengingat dan meng-esa kan Allah malah dapat (C), lalu.....

dan aku semakin pusing mendengarnya lalu terjerambab dalam kegelapan kala matahari mulai bersinar pagi ini.....
Read More...

Minggu, 23 Desember 2012

Menikmati Subuh

Leave a Comment
buat sebagian orang subuh mungkin agak berat untuk dilakukan, dan saya adalah bagian dari orang-orang yang berpendapat demikian. bangun lebih pagi dibanding jutaan orang yang merasakan dimensi lokasi dan waktu yang sama, tentu memerlukan perjuangan lebih. dan yang lebih berat dari itu semua adalah membiasakannya. itulah sangat sulit rasanya mengejar waktu awal subuh hingga bisa berjamaah di masjid.  namun saya masih bersyukur masih bisa sholat subuh sebelum fajar menyingsing. 

buat saya subuh memiliki dimensi waktu yang menakjubkan, itulah titik dimana kegelapan perlahan dihempaskan, serta digantikan oleh cahaya terang. disanalah saya mencoba menafsir bahwa orang-orang yang melihat serta merasakan prosesi perubahan itu adalah orang-orang yang beruntung. di titik ini pula terjadi proses dingin perlahan berubah menjadi hangat, kebeukan perlahan mencair. dan disanalah semangat baru selalu muncul.

damai, sunyi, penuh makna | foto : nur-muslim.blogspot.com
menikmati waktu-waktu subuh adalah melihat orang-orang hebat memulai aktifitas. dan di waktu ini saya selalu dihentak oleh para manusia yang sudah lanjut usia. jika saya hadir di masjid kebanyakan pengisi shaf adalah para kakek-nenek yang sudah berusia senja. melihat orang-orang senja adalah pembuka fajar, mungkin saya semakin diingatkan akan sebuah titik balik kemanusiaan tesebuah pendekatan akan kematian. 

boleh banyak orang mencintai dan menyukai lembayung senja, tapi saya yakin anda akan kesilitan mencari teman bernama senja. dan sebaliknya teman-teman akan banyak menemukan orang bernama fajar. fajar adalah semangat, awal diaman kehidupan manusia dimulai setelah bangkit dari kematiannya, karena tidur adalah sistem peringatan terhadap manusia akan sebuah kematian. manusia tidak akan selamanya terjada, adakalanya harus tertidur. manusia tak selamanya hidup adakalanya akan meninggal.

waktu subuh memberi saya mata kuliah kehidupan tentang itu. materi tentang bagaimana mengawali kehidupan. sekali-kali jika bangun pagi (waktu subuh) sudah menjadi rutinitas, maka cobalah keluar rumah setelah sholat, dan perhatikan beberapa orang yang memulai aktifitasnya, lalu nikmati bagaimana langit berubah perlahan. temukan cinta dan kedamaian disana. selamat menikmati minggu pagi yang cerah...

dari sisi selatan kaki merapi
Read More...

Sabtu, 22 Desember 2012

Kontroversi Ucapan "selamat natal"

Leave a Comment
timeline beranda facebook lagi rame apa hukum mengucapkan "selamat natal". di sisi lain itu di seperti "kiamat 2012" yang di kooptasi media dan industri hiburan menjadi film, tayangan reality show, talkshow. seperti itu juga ucapan "selamat natal" di jual oleh yang sebenarnya tidak merayakannya. kelompok lain mengundang tokoh2nya untuk berbicara dan berargumen yang mana mereka sudah membuat kesimpulan, sedangkan kelompok lainnya membuat acara yang sama dimana kesimpulan dibuat dengan hasil yang berbeda.

saya membaca banyak tulisan dan mendengar banyak diskusi tentang pro-kontra "Selamat natal". hebatnya ikhtilaf tentang "frasa sakti" tersebut tak hanya menjadi diskusi pada tataran "Furu' Juz'iyah" namun diskusinya hingga dibawa pada tataran "Ushul Kulliyah". anehnya lagi perdebatan (mungkin sudah bukan diskusi lagi) tentang akhlak (prilaku) berakhir dalam kesimpulan tentang aqidah (keyakinan). dan akhirnya dalam kebodohan, saya hanya bisa geleng-geleng kepala. orang lain yang hari raya lah orang kita malah "ribut". ampppuuunnn........

damai aja ya | foto : kaskus
sebenarnya saya bingung juga mau mulai dari mana, ini agak susah membuat kesimpulan karena menyangkut keyakinan. jadi saya tidak akan membuat kesimpulan di akhir tulisan. saya hanya mencoba meraba dari kedua belah sisi yang berlawanan. pihak yang mengatakan halal berpendapat karena ucapan itu hanya soal akhlak saja, hubungan habluminannas dengan pemeluk agama yang berbeda. sikap ini hanyalah ungapak saling memberi selamat saat hari raya, tidak ada maksud lebih apalagi sampai menyentuh aqidah sang pengucap. 

sedangkan untuk yang mengharamkan berpendapat hubungannya terletak pada kata "natal" yang berarti kelahiran. siapa yang dilahirkan? yaitu "yesus". peringatan kelahiran yesus yang dianggap tuhan oleh teman-teman nasrani ini dirayakan dalam bentuk natal. ucapan "selamat natal" berarti adalah pengejawantahan dari sikap persetujuan atas kelahiran tuhan, padahal dalam islam soal ketuhanan adalah soal akidah. sehingga ucapan itu dianggap persoalan "uslull".

ulama dan tokoh, baik yang mengharamkan maupun yang menghalalkan saya akui keilmuannya dan saya hormati masing-masing pribabdinya. maka siapakah saya ini berani berbendapat berbeda dengan mereka.

saya dalam batas kemampuan saya tidak bisa memberi kesimpulan ataupun asumsi atas iktilaf yang terjadi. saya hanya hanya mencoba menarik garis tengah saja, mari kita hormati yang merayakan natal, mari kita hormati yang menganggap mengucapkan "selamat natal" semata soal akhlak, mari kita hormati pula yang menganggap mengucapkan "selamat natal" itu persoalan akidah. jika perbedaan agama saja bisa membuat kita damai berdampingan tentu persoalan ucapan tidak akan memecah belah persatuan kita.
Read More...

Sabtu, 15 Desember 2012

Balada Citra Sang Diva

4 comments

kenal wajah ini?
jika belum mari saya perkenalkan, namanya Norma Jeane Mortenson. perempuan cantik yang tidak kenal ayahnya semenjak lahir serta di asuh oleh teman ibunya saat kecil hingga kemudian diserahkan ke panti asuhan yatim piatu. Siapa sangka, perempuan yang lahir 1 juni 1926 itu akhirnya menjadi simbol wanita paling terkenal dalam sejarh populer amerika dan menjadi bagian dari invasi budaya amerika paling radilkal dalam sejarah peradaban barat.

dipertengahan tahun 1940an Norma Jeane mendapat kontrak pertama dari "Twentiieh Century-Fox Studios" dan untuk kepentingan bisnis Jeane harus mengganti namanya menggunakan nama panggung. Dan kemudian pilihan nama panggung jatuh pada "Marilyn Monroe", nama yang kemudian membawanya dalam puncak ketenaran sekaligus penderitaan bagi sang diva. Saat awal karir di Hollywood Merilyn mengatakan "Hollywood adalah tempat dimana kamu akan dibayar seribu dollar untuk sebuah ciuman, dan lima puluh sen untuk jiwamu”.

karir Marilyn tidaklah dibangun dengan mudah, bahkan untuk berkarir di Hollywood dia harus menjual dirinya tak hanya di ruang casting, tapi juga di pesta-pesta malam para kaum film. Hingga akhirnya keberuntungan berpihak saat berhasil memikat Joe Schenck. Marilyn menemaninya main kartu, mengosongkan asbaknya, serta membiarkan payudaranya menjadi mainan menejer Fox tersebut.

tak butuh waktu lama bagi Marilyn untuk mencapai puncak ketenaran. dia hadir di saat yang tepat bagi kehausan bangsa amerika akan kebebasan. right women in right place, dialah sang “penerjemah” pandangan bapak psikoanalisis Sigmun Freud bahwa kebenarana terakhir manusia adalah naluri seksualnya. dan diri Marilyn Monroe menyediakan diri sebagai wadah bagi kebenaran itu, serta merelakan dirinya sebagai tubuh dan daging bagi kesadaran baru tentang sexsualitas.

Marly hadir sebagai gambaran imajinasi yang ada di benak para lelaki amerika 50an yang tenggelam dalam dunia rasis termasuk imajinsi bidadari impian. bentuk tubuh kenyal, semok dan seronok, langkah berjingkat seksi sambil menggoyangkan pinggul dengan mengoda. pantat kenyal montok dibarengan leher jenjang namun lembut. buah dada kencang menerawang seakan selalu telanjang. disertai bibir menantang dengan suara merintih mendesah dan otak rasis amerika yang menggap hanya yang berkulit putih dan berambut piranglah yang berhak sensual. maka sempurnalah Marilyn sebagai dewi kulit putih yang menghiasi ruang imajinasi hampir semua ruang imajinasi para keponakan Paman Sam.

namun Marilyn bukanlah sekedar penjual dada dan paha semata, dia juga mengurai ide dan prilaku itulah sebabnya dia menjadi simbol sekaligus objek bahkan subjek. Dia juga muncul saat studi kinsey tentang sexsualitas menjadi kontroversi di media, bersamaan dengan itu pula playboy melakukan propaganda hebat tentang sex. pandangan negatif tentang sex pada saat itu sebagai tabu, dosa, penyakit, dan penuh rasa malu. Dilawan oleh Playboy dengan propaganda yang tak kalah masif dan menampilkan gambaran sex itu sebagai kebahagiaan, keindahan, kenikmatan, dan perasaan cinta. Marilyn adalah penumbuh dari ideologi sexsual baru itu. ia tak pernah mengaitkan sexsnya dengan rasa malu atau tabu. ia juga tidak pernah merasa bersalah dan berdosa akan apa yang dia kerjakan. "aku tidak perlu malu, aku tidak melakukan sesuatu yang jahat. aku dipoto telanjang demi 50 dollar untuk reparasi mobil di bengkel" ujarnya saat foto untuk kalender Golden Dreams tahun 1949.

namun di tengah ke populran, Marilyn kehilangan dirinya. celakanya bagi seorang bintang seperti dia, identitas tidak pernah bisa dicari apalagi dibuat diluar citra yang dipasangkan publik pada dirinya. citra bagi seorang bintang bukanlah sesuatu yang personal, melainkan suatu sistem yang dibentuk oleh jalinan opini publik. kebenaran pada seorang bintang bukanlah kebenaran dirinya, melainkan kebenaran dari citra-citra tentang dirinya yang dibuat oleh jalinan opini media. sehingga Marilyn sadar dia tidak pernah berbicara dan berlaku sebagai dirinya, namun sebagai orang ketiga. Itu seperti dia harus membicarakan orang lain sebagai dirinya sendiri.

Marilyn kehilangan dirinya tak hanya dalam karir tapi juga kelurganya. masa lalu yang suram tanpa ayah dan menghabiskan masa kecil di panti asuhan, dan tidak pernah berhasil membina hubungan rumah tangga dengan banyak laki-laki. meski dia pernah berkata, kalau dirinya punya banyak mimpi dan imajinasi tentang seorang ibu rumah tangga, namun tak pernah ia dapatkan. Bisa jadi itu dikarenakan para lelaki yang mendekati serta menikahinya tidak menginginkan cinta Merilyn, tapi lebih hanya mengejar citranya saja. hal itu juga yang membuatnya berada dalam skandal percintaan terbesar gedung putih bersama prsiden amerika Jhon Kennedy serta saudara laki-laki sang presiden yang menjadi jaksa agung yaitu Bobby Kennedy.

sang bintang sebenarnya hanya ingin menjadi orang biasa, ia mulai merasakan kehilangan jati dirinya sendiri, sehingga membuatnya merasa seorang diri. “I'm selfish, impatient and a little insecure. I make mistakes, I am out of control and at times hard to handle. But if you can't handle me at my worst, then you sure as hell don't deserve me at my best.” ujarnya.

Ketenaran ternyata tidak membuat dia mengenal dirinya sendiri. malahan ketenaran menjebaknya dalam kesia-siaan dan kenistaan atas apa yang telah dia peroleh. 

"ketenaran bagiku hanya perasaan keberuntungan sesaat dan secuil saja. ketenaran hanyalah sesuatu yang tidak dapat memenuhi dan mengisi diriku. ketenaran hanya menghangatkan sejenak saja, untuk kemudian segera pergi dariku." Ketenaran yang dia dapatkan jauh dari ekspektasi awal yang hanya ingin jadi model pemotretan demi menyambung hidup.

Marilyn memperoleh ketenaran itu, tapi justru karena itu ia tak memperoleh dirinya. ia tak mengenal siapa dia. yang dia kenal hanya buatan orang lain tentang dirinya. 

"diam-diam aku merasa, aku tak pernah setia, jujur dan apa adanya. aku merasa diriku hanyalah semacam pemalsuan yang dibuat dengan demikian sempurna. aku percaya setiap orang pernah merasakan itu. tapi dalam pengalamanku, pemalsuan itu terjadi dengan demikian jauh, sehingga akhirnya aku berfikir, aku hanyalah produk buatan orang lain belaka."

citra tidak menghidupkannya tapi menghancurkannya. citra tidak menghibur kesepiannya dan meredakan kegelisahannya, tidak pula mengisi kekosongan jiwanya. citra hanya merakusi dan melahapi daging serta tubuhnya yang cantik dan indah. citralah yang membuat dirinya bermusuhan dengan dirinya sendiri. hidup ini semestinya jalan bagi manusia untuk menemukan dirinya. sedangkan Mariyln dipaksa oranglain untuk menjalani hidup semata-mata untuk menemukan citra yang dibuat orang lain tentang dirinya. mungkin inilah gambaran nyata seperti sebuah novel karya paulo celho yang berjudul "the winner stands alone". novel yang menceritakan kompleksitas dan kepalsuan orang-orang film. Novel ini mengambil setting cerita festival film canes di prancis, dan tokoh-tokoh dalam novel itu menggambarkan kehidupan orang-orang film yang kesepian ditengah ketenaran yang didapatkan.

foto diatas adalah "Norma Jeane" sebelum menjadi "Marilyn Monroe" dan memberi gambaran pada kita tentang sisi lain sang mega bintang. rambut bergelombang yang pirang kecoklatan dan senyum jujurnya ditemani seekor domba memberi kita akan kepolosan hidup tanpa citra. disana Marilyn sebagai anak alami yang sekaligus sebagai keajaiban alami pula. foto yang diambil Andre de Dienes untuk sebuah majalah keluarga (bukan majalah dewasa) menyimpan keluguan dan jati diri seorang Marilyn sebelum menjadi Mariyln. dialah Norma sebelum berubah menjari Marilyn yang didandani dengan berbagai perhiasan gemerlap dan seolah tak tersentuh.

Marilyn dapat ditangisi sebagai putri amerika yang hilang, dipuji sebagai tokoh yang sukses luar biasa, disesali sebagai martir patriarki, didewakan sebagai prototipe semua kewanitaan, dirayakan sebagai tokoh komik yang berbakat, ditertawakan sebagai seorang bodoh tak berkemampuan, dicaci sebagai diva yang arogan, disayangi sebagai anak yang malang, diratapi sebagai korban konsumerisme, dikecam sebagai simbol ambisi invasi budaya pop amerika, dilecehkan sebagai orang tak waras, pun dicap sebagai agen komunis yang licik.

di atas itu semua Marilyn hanyalah seorang manusia. manusia biasa yang dipecah-pecah dan dibagi-bagi dalam berbagai citra yang saling bertentangan. dan itulah takdir mahabintang. namun seperti diperlihatkan sejarah mahabintang hanyalah ciptaan masyarakat yang membuat sang bintang tak pernah menjadi dirinya sendiri.

mahabintang itu pun akhirnya menyearah pada tekanan kesendirian. dia kesepian dalam keramaian. 5 agustus 1962 wanita dengan berat badan 106 pound dan tinggi 1,66 meter tersebut ditemukan meregang telanjang di atas ranjang sambil memegang gagang telepon. Marilyne Monroe seolah guru bagi Michael Jackson dan Wetney Huston yang meregang nyawa akibat overdosis alkohol dan obat penenang. ketenaran tidak membuat jiwa seseorang menjadi tenang. ketenaran dan keglamoran memaksa seseorang tidak menjadi dirinya sendiri namun menjadi yang orang lain inginkan. Dan hingga akhir hayatnya Marlyn Monroe tidak pernah bisa kembali menjadi Norma Jeane Mortenson.


NB: 
tulisan ini didasarkan "Die Aamerikanische venus", Der Spigel Nr.31/29.7.02
dan disarikan dari "yang cantik dan yang mati", Basis No.09-10,th51,02

Read More...

ganti wajah (lagi)

2 comments
tampilan lama yang sangat "ramai"
akhirnya akhir pekan ini diisi dengan merubah tampilan blog menjadi lebih sederhana dari sebelumnya. tidak ada alasan khusus sebenarnya, hanya saja tiba-tiba muncul ide kalau tampilan sebelumnya terlalu ramai dan agak berlebihan. agak berat memang jika harus mengganti tampilan atau desain blog karena tiap tampilan memiliki kenangan. dari awal blog ini dibuat kalau tidak salah sudah mengalami 4 kali ganti wajah, dan ini yang keempat. tampilan awal sederhana dan sesuai standar, kedua juga tidak terlalu ramai dengan memberi unsur desain kecil-kecilan pada header.

nah pergantian tampilan ketiga yang kemarin itu memang mencoba untuk sedikit eksekutif, tapi rasanya kurang cocok dengan gaya saya yang cendrung santai dan simpel. untuk itulah tampilan kemarin yang ramai dan glamor itu agak kurang sreg di hati walau terkesan lebih mewah.

tampilan baru ini dibuat dengan sangat simpel dan dan bisa dibilang sangat minimalis. hanya mengguanakan 2 warna yaitu putih sebagai dasar dan hitam untuk tulisan, serta menggunakan fornt comic sains MS untuk default bagian body. dasarnya sih suapya lebih elegan dan enak dibaca. hampir semua widget yang pernah hadir dihapus kecuali beberapa saja yang saya sisakan. hanya tersisa jam digital dan sedikit "bumbu seo" seperti link page rank. selain itu saya pasang beberapa bantuak kecil standar seperti "popular post", "arsip", dan beberapa "lebel" tertentu. oia, saya beri satu sedikit pemanis supaya tidak serlalu membosankan yaitu sebuah lentera kecil dengan api yang bergoyang.

saya berharap dengan tampilan baru ini saya bisa lebih fokus pada menulis, toh tujuan awal membuat blog kan untuk menulis. soooo....... selamat menikmati
Read More...

Rabu, 21 November 2012

Benci atau Cinta

Leave a Comment

hahahha, ada yang marah saat melihat mayat seorang bayi yang meninggal akibat serangan rudal israel. tapi akal sehat saya gagal faham bahwa tidak ada yang marah ribuan bayi meninggal dalam keadaan kelaparan di afrika yang sama-sama negara muslim seperti somalia, mauritania, hingga mali, dan puluhan negara2 mayoritas islam dalam ancaman kelaparan.

 ribuan orang rela membagi hartanya demi membantu warga gaza yang menderita diserang israel, namun akal sehat saya gagal faham bahwa tak ada orang indonesia yang berani menggalang dana membantu sesama muslim yang kelaparan di afrika.

orang-orang marah ketika mayat-mayat bergelimpangan dan puluhan orang meninggal di gazza akibat roket dan rudal. tapi saya tak melihat orang-orang marah saat sebuah negara abbasiyah yang dulu makmur hingga menjadi tempat berlindung para sahabat dan menjadi tempat hijrah pertama kini kelaparan yaitu mauritania.

apa yang membuat ada simpati dengan warga gaza? kemanusiaan (terhadap muslim di gazza) atau kemarahan (pada serangan israel) ? jika kemanusiaan yang dikedepankan maka dimana sisi kemanusiaan untuk sesama muslim di afrika yang meregang nyawa dalam kelaparan? namun jika sisi kemarahan yang di kedepankan, silahkan hidup dalam api kebencian.
Read More...

Minggu, 18 November 2012

Kisah-Kisah Yang Terpisah

4 comments
akhir-akhir ini mulai jarang melihat matahari bersinar cerah kala pagi, musim hujan benar-benar membuat perbedaan. rasanya lebih nyaman menghabiskan waktu sendirian dikamar, walau tidak sendirian dalam makna sebenarnya karena masih ada mereka. masih ada dua malaikat yang setia mengikutiku dan tanpa alpa mencatat semua perbuatan yang telah kulakukan, masih ada setan-setan penggoda yang juga tak kunjung lelah berusaha, ada cicak yang tiap malam berputar disekitar lampu menunggu nyamuk dengan sabarnya untuk makan malam, ah masih ada kalajengking yang beberapa waktu aku piara, ada serombongan jangkrik makanan kalajengking yang tiap malam mengingatkanku akan kampung halaman saat berderik, tak ketinggalan barisan semut yang merambat didinding. 

yak, ada kesendirian yang tak pernah sendiri dan hujan diluar belum kunjung reda. bunyi rintiknya yang bertalu didinding kanopi menggoda memori hatiku. ada rasa ketidaknyamanan dan rasa bersalah yang terlintas untuk beberapa saat. ini hari minggu rasanya tadi pagi aku ada janji untuk bertemu beberapa orang di sunmor UGM, akhir-akhir ini juga tak lagi sempat untuk ke rumah sakit sardjito, selain itu aku sudah lupa kapan terakhir kali berkunjung ke sanggar di sekitar prambanan, masih ada hutang deadline tulisan untuk sebuah media lokal di jogja.

rindu rasanya ke rumah sakit sardjito, rindu keceriaan ruang nuri, rindu tawa-tawa semangat hidup kawan-kawan kecil itu. melihat mereka selalu ada aura positif untuk tak pernah menyerah menghadapi tekanan hidup. kawan-kawan kecil yang selalu tersenyum meskipun mereka sepenuhnya sadar akan kondisi tubuhnya. orang tua mereka yang selalu tersenyum demi menyemangati anak-anaknya yang terbaring meskipun para ibu itu tahu beratnya menanggung vonis berat dari dokter untuk anak mereka.

hingga akhir bulan ini juga rasanya belum sempat ke sanggar di dekat prambanan, sanggar kecil yang sekaligus berfungsi sebagai perpustakaan di perbukitan terjal itu mungkin kini sudah sedikit berbeda. ada satu kardus buku titipan dari beberapa teman untuk dibawa kesana juga belum sempat untuk dibawa. kawan-kawan kecil di bukit gresang apa kabar kalian ini, ah aku juga rindu semnyuman-senyuman mereka yang tanpa beban. anak-anak desa yang ceria sampai kapan kalian mampu bertahan dari serangan orang-orang kota yang serakah. anak-anak lugu dan pemalu tetaplah jadi pejuang untuk meraih mimpi.

hujan sudah mulai reda, tersisa grimis kecil yang ritmis. kanopi yang tadi diombang-ambing kini sudah tenang, tinggal tersisa bulir tetes-tetes air yang jatuh dari tepinya. tahun baru hijriah telah terlewati, tahun masehi sepenggal bulan lagi berakhir, akhir tahun tanpa mimpi tanpa ambisi. entahlah aku ini mati ditelan mimpi atau mati ditelan ambisi. saat di UGM beberapa sekenario menjadi rusak karena terlalu menuruti ambisi untuk meraih mimpi, dari ke entikong mnembus perbnatasan di kalimantan barat lewat hutan, tersesat di belantara hutan beton dan kumuhnya jakarta hingga beradai di pusat-pusat prostitusi denpasar. mungkin kini aku harus sedikit menahan ambisi untuk tetap bertahan dijogja tidak menyambut semua tawaran dan panggilan. setidaknya sampai masa studi kedua tidak terlalu berantakan. ah sial aplikasi ke jepang sudah aku kirimkan, orang rumah masih bertanya "kapan mau buat paspor?".  


kini aku masih memandangi grimis kecil sisa hujan tadi ditemani secangkir kopi, aku berdoa aplikasi dan permohonanku ke jepang untuk ditolak saja. jika diterima aku tak tahu cara menolaknya dan itu akan semakin dilematis. kini untuk sebentar saja rasanya ingin istirahat dari duniaku sebelumnya, beberapa hal dimasa lalu memang lebih baik disimpan dan dimuseumkan untuk tidak perlu diketahui orang-orang dimasa depan. 

repositori mimpi... sampai kapan aku akan bertahan.... seperti hujan yang sudah reda kini akankah semangatku reda? hahahahhaha... tak ada kata mengeluh dan menyerah dalam kamus hidup yang kususun. hanya ada dua tipe manusia, pertama mereka yang jatuh dan terpuruk tapi tak pernah bangkit, kedua mereka yang jatuh dan terpuruk kemudian bangkit lagi. dan aku tipe kedua. bukankah manusia diciptakan sama dengan kondisi yang sama yang membuatnya berbeda sejauh mana dia bertahan dalam tekanan lingkungan. 


seperti batubara dan intan, keduanya disusun dari struktur atom C yang sama. namun keduanya memiliki berbeda, karena untuk menjadi sebongkah intan batubara harus ditempa dalam tekanan dan suhu tinggi di alam. seperti itu juga manusia dibentuk, kualitas seseorang akan ditentukan seberapa kuat tekanan dan cobaan yang diadapatkan untuk membentuk dirinya. akan menjadi intan yang berkilau dengan harga tinggi atau hanya sekedar batubara yang dijual murah. 

matahari mulai bersinar dibalik celah awan, gelap itu perlahan sirna saat mendung telah berganti cerah. seperti itupula hidup, hahahaha..... aku rindu kawan-kawan kecil itu, minggu depan semoga bisa mampir ke ruang nuri di rumah sakit sardjito atau jika sempat semoga masih bisa ke perpustakaan-sanggar studio biru dalam waktu dekat. senyuman mereka selalu menghadirkan semangat baru..... memang pelangi tak selalu muncul kala hujan reda, tapi yakinlah hujan itu akan berhenti.

-santai

dari tepi selatan kaki merapi

sumber gambar : berurutan dari atas : devianart.com, darisdarisman.blogspot.com, sodahead.com, weheartit.com
Read More...

Senin, 12 November 2012

Nizam, Uang, dan Tetes Air Mata

3 comments
acara suka-suka nizam : gambar dari an.tv
hari ini senin 12 november saya tak sengaja melihat sebuah tayangan sejenis reality show berjudul suka-suka nizam yang tayang di ANTV. sebenarnya saya tidak tertarik dengan acara ini namun saat tidak sengaja tombol di remote terarah pada ANTV yang sedang menyiarkan acara tersebut saya spontan terkejut, bukan karen acaranya, namun scene nizam menangislah yang membuat saya tertarik.

dalam adegan itu ditayangkan nizam menangis tidak mau melanjutkan pengambilan gambar di sebuah rumah "korban", korbannya adalah seorang artis muda yang juga tidak penting buat saya karena intinya bukan pada titik itu. nizam menangis karena ketakutan dan tidak mau shoting lagi, namun yang membuat miris nizam dipaksa melakukan adegan pengambilan gambar meski dia menolak. saya tulis pemaksaan tanpa tanda kutip jelas merupakan penekanan khusus buat saya. saat nizam dengan menangis hingga menjerit menolak pengambilan gambar, jelas dalam acara itu ditampilkan nizam diiming-imingi segepok uang lembaran seratus ribuan -saya perkirakan lebih dari satu juta- untuk memaksa nizam melakukan proses pengambilan gambar.

buat saya ini mengerikan, saya kira sang orang tua terlibat dalam fragmen tersebut, dan jelas dalam posisi meng-iya-kan, terlihat bahwa adegan tersebut ditampilkan secara vulgar sebagai bagian dari tayangan yang -jelas sudah- masuk ruang editing. bagaimana mungkin anak kecil dipaksa melakukan pekerjaan -sesuai kontrak- dan orang tuanya dengan tega memaksa anak bekerja dengan iming-iming segepok uang lembaran ratusan ribu. mencoba untuk husnudzon bahwa nizam tidak dijadikan sapi perahan orang tuanya, namun akal sehat saya gagal untuk mencerna itu semua.

catatan saya belum berhenti disitu, adegan nizam yang menangis dan menolak melanjutkan sesi pengambilan gambar itu dengan sangat luar biasa gila dijadikan sebagai bagian tayangan meski jelas itu bagian di luar skenario yang dibuat bagian produksi. gila buat saya, bagaimana mungkin tangisan seorang pekerja anak (dalam bahasa saya) yang ketakutan -dan bukan rekayasa- masih diuangkan. tidak cukupkah tenaga hingga masa kecilnya direnggut untuk dijadikan materi bahkan hingga tangis ketakutannya -di uangkan- menjadi bagian dari reality show yang di umbar ke publik.

saya memang bukan orang tuanya, saya bukan keluarganya, dan tidak ada hubungan apapun. tapi saya dan nizam dan anda semua yang mungkin membaca tulisan ini pernah merasakan menjadi anak-anak, dan -meskipun- mungkin kita lupa kejadian dimasa lalu kita selalu rindu akan masa itu. apakah nizam dan para pekerja anak di televisi akan merindukan masa kecilnya untuk bernostalgia? entahlah! tapi yang pasti ketika nizam yang menangis ketakutan dan enggan melanjutakan sebuah sesi pengambilan gambar lalu dipaksa dengan iming-iming sejumlah uang, maka bisa saja sesungguhnya nizam dan anak-anak seusianya yang dipekerjakan sebuah industri telah kehilangan masa kecil yang sesungguhnya.

tangisan nizam sebagia pekerja yang diming-iming sejumlah uang untuk melanjutkan sesi pengambilan gambar, mengingatkan saya pada ratusan hingga ribuan pekerja anak yang menangis ketakukan dan enggan bekerja layaknya nizam. ratusan pekerja anak yang bergelut dalam buruh industri formal hingga non-formal serta bahkan rela memalsukan akte kelahiran demi menjadi buruh migran ke luar negeri. nizam hanya sedikit lebih beruntung dari ribuan pekerja anak lain karena dia di daulat sebagai selebriti, sisanya sama saja. nizam tetap menangis tanpa kuasa untuk menolak kontrak yang ditandatangani orangtunya.

syahdan, di sesi pasca jeda tayang iklan nizam dapat di bujuk untuk melanjutkan shooting dengan dikasih berbagai macam hidangan makanan. dan saya terlalu miris untuk melihat dan melanjutkan menonton tayangan ini. karena jika anda melihat setiap episode suka-suka nizam anda akan melihat air mata nizam akan menetes. dan  mungkin buat mereka tangisan nizam adalah humor yang menjadi bahan tertawaan, tapi buat saya itu tangisan mengiris hati seorang pekerja anak.
Read More...

Selasa, 23 Oktober 2012

Saat Para Pengecut Perang di Kompasiana

Leave a Comment
sumber gambar : ictwatch.com

seorang legenda Rap Amerika Serikat Tupac Sakhur berujar A coward dies a thousand times, a soldier dies but once” seorang pengecut mati ribuan kali dan seorang prajurit hanya mati sekali. saya kira itulah yang mungkin pernah terjadi di kompasiana, saat akunnya dibekukan karena melakukan pelanggaran pada sebuah peraturan, maka dia akan membuat akun yang sama atau bisa jadi akun yang berbeda untuk melakukan hal yang sama, sesuatu hal atau perbuatan yang menyebabkan dia mati (akun dibekukan). namun bukan pengecut versi tupac sakhur yang mau saya tulis, tapi para pengecut yang bersembunyi di balik akun-akun anonim.

saya bukan orang yang menggugat akun anonim atau nama pena, tapi saya merasa aneh saat para badut saling bertengkar. buat saya akun dengan nama pena atau sejenisnya baik-baik saja, mungkin orang itu punya alasan rasional seperti takut dikira sombong karena tulisannya bagus atau merasa nyaman dengan menutup identitas asli, silahkan saja. namun yang membuat mirirs dan menyedihkan adalah akun-akun anonim itu bertengkar saling mengejek dan menjatuhkan seperti contoh di kanal bolaya memang ada beberapa yang memakai keterangan asli, tapi kebanyakan kan yang bertengkar akun-akun badut.

sekali lagi saya tekankan, tidak masalah akun mau di buat anonim sekalipun, namun jika menggunakan akun anonim itu untuk menyerang orang lain, mengejek, melecehkan, atau sejenis perbuatan tercela lain, buat saya sang pemilik akun tersebut sama saja dengan pengecut atau pecundang. kalau melempar batu atau memukul orang ga perlu bersembunyi di balik “kostum”. tunjukan saja jati diri, bertengkar dan adu argumen secara pemberani.

Ayaan Hirsi Ali seorang penulis dan aktivis kelahiran somalia, yang pada tahun 2005,  dimasukan oleh majalah Time sebagai salah satu dari 100 paling berpengaruh orang di dunia mengatakan, “Tolerance of intolerance is cowardice.” orang yang tidak bertoleransi dengan orang lain adalah pengecut. pengalaman hidup Ayaan di somalia yang penuh deru peperangan menjadi yurisprudensi pernyataannya tersebut, bukankah intoleransi para IPL mania dan ISL mani di kanal bola adalah cerminan para pengecut setidaknya dalam pandangan Aryaan Ali.

wajah-wajah akun badut sepertinya adalah para pengecut yang mau mengejek orang tapi tidak mau diejek. dan yang aneh justru sesama pahlawan bertopeng itu bertengkar, yang kalau dipikir rasional dia tidak tahu dirinya siapa dan tidak tahu bertengkar dengan siapa. sama-sama keras kepala, dan sama-sama sok tahu tentang bola. saya hanya mencoba menaksir dan mengkira-kira saja kalau akun-akun aneh yang sengaja di buat untuk bertengkar tentang bola “pengelolanya” mungkin tidak pernah terlibat dengan industri sepakbola sebenarnya. sama-sama tidak tahu jati diri dan sama-sama tidak tahu materi. keduanya bertengkar atas dasar katanya di diadukan untuk mencari pembenaran masing-masing.

seorang pemenang nobel sastra tahun 1947 bernama Andre Gide pernah menulis begini “Fear of ridicule begets the worst cowardice” maka jika anda masih bertengkar sesama akun-akun anonim dan dibuat hanya untuk sekedar mengejek dan takut diejek maka itu bisa di sebut -menutip andre gide-  pengecut terburuk.
Read More...

Rabu, 26 September 2012

Karena Darah Dibayar Darah

Leave a Comment
sumber: jawaban.com

saya bersyukur bahwa tv yang biasa saya tonton sudah tak lagi berfungsi sejak awal bulan september ini, syukur saya karena tanpa televisi ternyata hidup menjadi lebih tenang dan damai. itulah mengapa tahu tentang banyak hal tak selamanya menyenangkan, terutama jika televisi lebih sering mengangkat seolah-olah negeri ini akan hancur serta dialog-dialognya tak lebih dari upaya presenter untuk adu domba, ya perdebatan yang berakhir tanpa solusi.

namun ternyata berita buruk tak selamanya dihindari, duduk nyaman di kursi tunggu sebuah rumah sakit swasta membawa saya pada sebundel koran kompas hari ini yang memberitakan tentang kematian seorang pelajar yang tewas akibat tawuran. di susul kemudian siaran tv-tv -terutama- saluran berita yang memberitakan hal itu dengan sangat bombastis di tayangan kala maghrib datang. ternyata duduk santai di sebuah rung tunggu rumah sakit untuk sekedar melepas penat toh justru menambah kepenatan baru. itulah mengapa sesungguhnya manusia -zaman sekarang- tidak bisa menghindari penetrasi media yang sangat menjenuhkan.

menurut anda apakah berita tentang siswa tewas saat tawuran adalah berita luar biasa? buat saya -maaf- sama sekali tidak. itu bukanlah berita istimewa. di daerah siswa tawuran hampir tiap hari, bisa saja setiap bulan atau bahkan setiap minggu ada yang tewas di tangan teman sebayanya sendiri. hanya saja karena kejadian yang sedang ramai kini terjadi di jakarta dan melibatkan sekolah orang-orang elit dan berduit maka kejadian itu menjadi peristiwa luar biasa.

lalu kenapa tawuran tidak pernah selesai? karena harga diri!. setiap orang tua, setiap pengamat, setiap praktisi, dari segala macam menteri sialahkan berkomentar dan sok perhatian dengan memberi solusi, toh buat saya omongan mereka tak lebih dari gumpalan cairan ludah yang siap untuk di muntahkan. apa yang terjadi antar dua SMA di jakarta adalah guratan sejarah dendam yang tak kan pernah hilang. karena sejarah di tulis dengan darah.
ibarat orang sunni-syiah yang sulit berdamai, ibarat dendam indonesia akan belanda atau malaysia, ibarat timur tengah yang penuh amarah pada amerika, ibarat perseteruan korea utara dan selatan, ibarat dendam china pada jepang, ibarat kita akan dendam kita sendiri. sebagian dari kaum dan dari golongan kita mungkin bisa berdamai dan menganggap sebuah perseteruan antar golongan biasa dan bukan hal besar, namun bagi sebagian dari golongan kita bisa jadi itu adalah api dalam sekam yang bisa diledakkan.

apakah omongan saya membesarkan masalah? tidak sama sekali. lihat di indonesia sebagain dari kita berseteru dengan malaysia adalah tindakan omong kosong dan kurang kerjaan, tapi buat sebagian orang itu adalah soal pertaruhan harga diri. itu juga buat siswa dua sekolah yang berseteru, bagi sebagian besar siswa tawuran adalah kegiatan kurang kerjaan, tapi buat sebagian kecil siswa tiu soal harga diri dan nama baik.

ya, darah di bayar darah. dan kematian dibayar kematian. kematian siswa di salah satu sekolah akan memicu dendam keturunan di sekolah lain. tak kan berhenti hingga disini, karena sekali lagi sejarah di tulis dengan darah. kisah ini akan direkam di ceritakan, di dongengkan, di mitoskan, dari kelas, kantin, perpustakaan, ruang guru, pos satpam, laboratorium, hingga toilet sekalipun.

setiap tawuran adalah legenda kebanggan dan luka serta kematian adalah bumbu yang harus ditaburkan. anda hari ini berfikir bagaimana mendamaikan kedua sekolah yang berseteru. maka biarkan mereka mengangkat tombak dan pedang di tengah jalan, biarkan mereka saling membunuh sesamanya, dan biarkan guru serta orang tua mereka menyaksikan keberingasan dan keganasaan saat seorang manusia muda menjadi izrail untuk teman sebayanya. biarkan para guru dan orang tua menjadi saksi darah merah yang tercurah di atas kain putih dan abu-abu. biarkan setiap orang menjadi saksi atas hal itu. hadirkan para jagoan penuh  dendam di ring pertarungan beralaskan aspal hitam. dan biarkan dendam dibalaskan. dan biarkan kengerian tubuh muda yang merangkak, menggeliat menjemput kematian di saksikan oleh jiwa-jiwa penuh amarah. dan biarkan mereka melihat kematian yang sangat mengerikan.
sekian, dari sudut indonesia dimana darah menetes dengan percuma.
Read More...

Selasa, 21 Agustus 2012

Maap di Ujung Jempol

6 comments

ini adalah hari ba’da puasa atau bulan syawal. bulan yang membawa kita sebagai manusia kembali ke awal yang bersih dan suci setelah melalui proses pencucian diri satu bulan penuh. proses penyucian hablumminallah telah beres saat hilal naik lebih dari 2 drajat du ufuk timur sebagai pertanda masuknya 1 syawal sebagai hari yang fitrah. tapi pembersihan diri dalam konteks hablumminnas belum lah usai, masih ada percik dosa kepada sesama yang masih harus meminta maap kepada sesama manusia sebagai korban utama kesalahan kita.

ini hari keempat ba’da lebaran namun dering dan getar ponsel belum berakhir menerima ucapan lebaran dan idul fitri termasuk permohonan maap. dari yang singkat cuma satu baris hingga panjang 3 halaman layar, dari yang bahasa indonesia hingga arab dan inggris serta macam-macam bahasa daerah, ada yang bahasa gaul simpel hingga kata-kata puitis penuh filosofi dari kalimat pantun hingga bernuansa ceramah. dan yang unik darisemua sms lebaran yang masuk hanya satu yang bersifat pribadi dan penuh arti. walau bahsanya sederhana.

dul maafin semua kesalahanku selama ini terutama studi kasus 1… mohon maaf lahir batin, kata itu pribadi dan jelas untuk siapa dan dalam kontks apa. sehingga orang yang dimintai maaf juga faham, dan tentu saja saya maafkan. tapi diluar itu inbox penuh beragam macam bahasa dan bentuk yang sulit saya mengerti bahkan ada yang panjang sekali dan bersifat secara umum, atau lebih tepatnya terlalu umum, sehingga kehilangan konteks sebenarnya SMS itu untuk siapa dan mintaa maaf dalam hal apa. atukah permintaan maaf serta ucapan lebaran akhirnya terletak pada konsep ikut-ikutan rame-rame saja, sehingga kehilangan makna substansi ucapan itu sendiri.

pengirim sms juga beragam tidak hanya dari yang beragama islam saja, tapi ada juga yang non-muslim, ada pula yang pengirimnya entah siapa karena nomer tidak terdapat dalam daftar buku telpon. kebanyak pengirim di dominasi oleh anggota keluarga, saudara, kerabat, teman, sahabat, guru, rekan kerja/seprofesi, kawan saat masih menjadi ‘aktivis’, mantan pacar,komunitas, dan sebagainya.

isi sms juga beragam, ada yang mungkin karya sendiri hingga nyontek dari internet atau bahkan sms dari teman lain di kirim ke teman yang lain pula. beberapa di antaranya yang sederhana seperti “Minal aidin wal faidzin Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431H, mohon maaf lahir bathin. Taqabbalallahu minna wa minkum.”

ada juga Sebelum HCl jadi basa, NaOH jadi asam, NaCl jadi manis n glukosa jadi asin, hati selalu tertengadah mengharap titrasi maaf dari buret hatimu. Taqaballahu minna wa minkum.

bernada gaul, dan sok keminggris (sok inggris) yang campuran No Card, No Ketupat, No Parcel, Just SMS Represents Everything …Sins… Laugh.. Tears.. Happy ‘iedul Fitrie 1428 H…Maaf lahir batin y..Btnnn

I’d like to wish you a holy Iedul Fitri and express my cincerest apology. I beg your mercy for all of my sins. May Us be fitri.

penuh ceramah Sebelas bulan kita kejar dunia,kita umbar napsu angkara.Sebulan penuh kita gelar puasa,kita bakar segala dosa.Sebelas bulan kita sebar dengki dan prasangka,Sebulan penuh kita tebar kasih sayang sesama.Dua belas bulan kita berinteraksi penuh salah dan khilaf,Di hari suci nan fitri ini, kita cuci hati, kita buka pintu maaf.Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin.

bahasa jawa, yang ditulis oleh orang minang sugeng riyadi sedaya kalepatan kulo nyuwun agengin pangapunten. tulisan singkat dan jelas.

atau sms berbahas sunda yang sangat panjang bilih aya langkung saur basa bahe cerek, aya basa nu teu kariksa, janji nu jalir, supah nu sulya tur tingkah pari polah nu teu mereneh, bobot sapanon sapakan karing ku hate anu simpe kereteg manah anu genah ti luhur, sausap rambut ti hadap sausap dapal, mugi agung cukup lemur, jembar pangapura anu diteda pribados neda, dihapunten samudya kalepatan lahir tummekaning batin eilujeng boboran shiam. taqobalallohu minna waminkum shiamana wa shiamakum.

setuju atau tidak dan diterima atau tidak, perlahan teknologi membuat kita semakin jauh. jangkauan teknologi (sms) membuat kuantitas menjadi terpenuh, tapi sangat minim kualitas. isi sms boleh penuh kata-kata mutiara tapi serasa hampa dan berlalu begitu saja. sms yang menumpuk terkadang membut ada yang terlewat untuk di balas balik. orang yang membalas juga bingung, jika hanya menjawab sama-samasepertinya terlalu jahat, karena tulisan panjang di balas pendek sekali, dikembalikan lagi sms itu juga tidak sopan. akhirnya beberapa individu juga menyiapkan khusus “sms balasan” yang sebenarnya juga sala hanya untuk mebalas sms yang datang. sehingga nilai dari memaafkan san silaturhami luntru oleh arus teknologi.

Kata-kata dalam SMS (pesan singkat dalam pengertian sesungguhnya karena memang penulisannya biasa disingkat, bahkan sesingkat-singkatnya) dianggap telah dapat mewakili keseluruhan diri. Padahal, bahasa atau kata-kata tak pernah mampu mewakili seluruh kenyataan. Silaturrahim dalam pengertian konvensional (komunikasi bertatap muka) dianggap telah usang, tak efektif, buang-buang waktu dan tenaga, dan sebagainya.

harusnya sms bukanlah hal utama yang harus didahulukan untuk silaturahmi dan berlebaran, tapi sms sepatutnya diletakan di posisi pilihan terakhir untuk digunakan, sebagai pengganti diri saat raga memang tidak bisa berjumpa. dukungan teknologi membuat kuantitas menjadi luar biasa besar namun hampa karena minim kualitas. naiknya jumlah kuantias jangan sampai mengurangi kualitas yang ada. karena menurut saya rentetan kata-kata mutiara penuh hikmah dan permohonnan maaf dalam sms idul fitri masih kalah indah dibanding sebuah jabat erat tangan disertai senyuman.

tulisan ini pernah di muat tahun 2010
Read More...

Sabtu, 18 Agustus 2012

Putih Tidak Selalu Suci

1 comment

esok hari gelegar takbir, tasbih dan tahmid menggelegar dari seluruh penjuru bumi untuk merayakan hari kemenangan. hari dimana seluruh muslim berada pada titik suci kehidupan. ya itu menurut para ustadz yang berceramah dari panggung kepanggung. tapi apakah esok hari kita semua benar-benar merasakan hari kemenangan dan jiwa kita benar-benar suci kembali. pernahkah pertanyaan itu meraung dan menggema di ujung lubuk sanubari terdalam?.

dua hal yang akan selalu ada yaitu terlihat dan terdengar di hari idul fitri adalah kalimat takbir dan pakaian putih. takbir selalu di identikan dengan sebuah ungkapan bahagia dan kemenangan di medan laga sedangkan putih selalu di identikan dengan makna suci, putih dan bersih. namun perlu kita ingat bersama bahwa saat idul fitri takbir tidak pernah berdiri sendiri, tapi juga selalu diikuti dengan kalimat tahmid dan tasbih serta tahlil. Subhanallah, al-Hamdulillah, Laa Ilaaha Illa Allah, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walilah ilham.

Ketenangan batin tersimpan dalam gema dzikir yang bertalu-talu, dalam denting tahmid yang mendayu-dayu. Dalam kalimat tauhid yang menggebu dan dalam tasbih yang bergelora menghangatkan jiwa. dengan pakaian putih yang suci berjalan gagah menuju masjid -hanya- untuk sholat sunnah. ya hanya sholat sunnah, karena Sholat Idul Fitri hukumnya sunnah mu’akkadah menurut Syafi’iyah dan Malikiyah. Sedangkan menurut Hanbali hukumnya Fardlu Kifayah dan menurut Hanafiyah hukumnya Wajib. melihat dominasi mazhab syafi’i di Indonesia maka buat kebanyakan orang di nusantara ini sholat id adalah sunnah.

Ied-ud-Fithr terdiri dari dua kata, yaitu ied yang artinya hari raya, dari asal kata ‘ayada yg artinya kembali.Kata kedua fithr yang artinya fitrah, kesucian dan kebersihan jiwa. Ini karena pada hari itu seorang hamba merayakan kebersihannya dari noda-noda dosa karena beribadah dan bartubat secara intensif selama sebulan penuh. Maka ada yang menyebut hari idul fitri sebagai hari kemenangan karena kita berhasil mengalahkan hawa nafsu kita selama sebulan penuh. ada juga mengatakan kemenangan karena tujuan berpuasa adalah untuk menambah taqwa, dan didasarkan pada Firman Allah dalam Al Qur’an Surat An-Naba’ ayat (31) yang artinya, “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan.”.

suci dan kemenangan
apakah puasa di bulan ramadhan kali ini menmbah ketaqwaan dan membuat kita suci sehingga berhak menyandang predikat pemenang di hari kemenangan?. apakah pakaian putih yang kita pakai adalah lambang kesucian, atau mungkin saja pakaian putih itu justru lambang kekalahan, karena dalam peperangan putih adalah perlambang menyerah dan kalah. dan “peperangan” di bulan ramadhan ini dalam melawan hawa nafsu baik dari luar maupun daam benar-benar telah menjadikan kita menjadi pemenang.

jika iya kita sudah menang, maka itu belum selesai, karena seperti kata pepatah, “lebih sulit mempertahankan daripada memenangkan”. apa yang akan kita perbuat setelah kemanangn ini saat jiwa kembali menjadi suci. apakah kita akan berlomba kembali untuk tetap istiqomah menjalankan sholat sunnah bukan hanya sholat sunnah seperti id saja. akankah kita tetap berzakat dan shodakoh seperti bulan mulia ini. apakah kita akan tetap meng-khatam-kan Al Quran seperti kita mengamalkannya dalam bulan ramadhan.

inilah PR sebenarnya dari esensi ramadhan, bukan sekedar menukmati “ngabuburit” atau “perayaan” saja. apakah silaturahmi pasca lebaran hanya menjadikan kita sebagai manusia gemar pesta yang justru acara itu keluar dari esensi silaturahmi sebenanrnya. apakah kita esok hari berhak untuk merayakan kesucian diri dan merasa menjadi pemenang? apakah kita telah berhasil perang melawan hawa nafsu dan menjadikan kita lebih taqwa hingga jiwa bisa menjadi suci seutuhnya. ataukah itu semua hanya retorika panggung para da’i yang dianggap nyata oleh ummat.

pakaian putih yang kita pakai dan seluruh tawa gembira kita di hari idul fitri mungkin hanya berada dalam raga dunia, karena bisa saja dalam lubuk jiwa terdalam dan jauh di mata Allah Subhanahu Wa’taala pakaian putih yang kita pakai bukanlah lambang kesucian tapi lambang kekalahan dan gema tawa yang kita dengungkan di dunia namun dimata Allah justru seperti tangis kekalahan. jika kita menjadi bagian orang yang beruntung untuk merasakan kemanangan sesungguhnya maka tantangan yang paling nyata adalah bagaimana mempertahankan kemenangan itu.
Read More...

Senin, 13 Agustus 2012

[VIVA.co.id] New Viva, Kesederhanaan Bernilai Estetika

3 comments


Prolog
Bulan juli mungkin menjadi tonggak sejarah baru bagi group VIVA, terutama di dunia online. Pada bulan itu VIVA menampilkan tampilan baru yang lebih fresh dan ceria tanpa kehilangan nilai estetika. Tapi yang paling penting dan memiliki nilai utama dari sebuah website adalah kecepatan akses, inilah hal yang membuat saya mengacungkan dua jempol untuk tampilan baru VIVA. Sejak pertama kali mendengar gosip akan terjadinya perpindahan rumah vivanews.com ke sebuah portal besar VIVA, hal yang saya takutkan sebagai user (sekaligus vlogger) adalah mendi lambatnya akses ke VIVA. Maklum saja membangun sebuah portal besar tanpa persiapan dan sumberdaya yang cukup bisa menjadi bumerang yang justru membunuh sebuah website itu sendiri.

Namun ternyata kekhawatiran saya tidak terbukti. Melihat jalan panjang menjadikan VIVA sebuah portal terliaht dari tidak buru-burunya melakukan perubahan secara radikal. Sejak tahun lalu saya sudah mendengarnya ketika kunjungan ke lantai 31 gedung standar charted, saat itu gosip menjadikan VIVA sebagi sebuah gedung besar yang menaungi rumah-rumah dibawahnya sudah mulai saya dengar. Hingga di bulan mei 2012 tampilan beta dari VIVA sudah mulai bisa dinikmati sebagai ajang ujicoba para user. Hasilnya cukup baik walau saat itu masih ada beberapa bug dimana beberapa tampilan belum berfungsi secara maksimal. Namun, kini penantian panjang menjadikan menjadikan VIVA sebuah portal di domain VIVA.co.id mulai bisa dinikmati secara penuh sejak juli 2012. dan hingga kini saya belum mengalami masalah saat menikmati layanan utama maupun yang terintegrasi dengan viva.co.id.

Secara tampilan, Homepage viva.co.id berbeda dengan tampilan awal vivanews.com. ini bisa dilihat dari halaman awal vivanews yang biasanya hanya berisi news saya kini berisi beberapa sub divisi walaupun masih menjadikan news sebagai default . tapi menariknya sistem  default di tampilan utama viva.co.id bisa dirubah sendiri, ini seperti menggantikan ke-kangen-an user terhadap menu drop-down yang menjadi spesialisai vivanews sebelumnya.

Sebenarnya sejak kemunculannya di tahun 2008, viva (dalam hal ini vivanews) sudah beberapa kali melakukan perubahan tampilan. Namun perubahan itu saya golongkan pada 3 kategori utama dimana saya simpulkan sebagai perubahan yang benar-benar radikal sebanyak 2 kali. Pertama adalah tampilan awal alias pertama kali vivanews.com hadir, kedua saat vivanews yang menghadirkan vlog, dan forum, serta ketiga adalah portal viva.co.id. perjalanan ambisius untuk terus bersolek menjadi lebih baik. Cherrs...

Untuk menilai dan me-review tampilan terbaru viva.co.id maka hal yang harus dilakukan adalah menjejak sejarah, dan meilhat sebuah perjalanan awal sebagai sebuah perbandingan.  Jadi sebelum melakukan review terhadap tampilan baru viva.co.id saya ingin mengajak terlebih dahulu nostalgia dengan tampilan –tampilan terdahulu saat masih vivanews.com. karena ini hanya nostalgia sebagai perbandingan, jadi cukup review ringan sekedar melepas kerinduan.

Tampilan paling awal vivanews.com masih sangat sederhana. Dengan dominasi warna merah dan garis-garis dasar putih. Namun, yang paling menarik dari tampilan awal itu adalah teknologi Ajax dihalaman depannya, ini adalah terobosan besar untuk sebuah portal berita saat itu. Selain itu  viewer dapat juga memilih kolom-kolom yang diinginkan dengan membuka dan menutup section berita. Dan ini merupakan tonggak sejarah awal hadirnya viva di dunia media online indonesia. Yang kedua, adalah tampilan vivanews.com yang beberapa bulan terakhir ini kita nikmati. Tampilannya lebih cerah dan eksotis. Desain ini lebih catchy dibanding tampilan awal yang masih agak kaku. Wajahnya mulai terintegrasi dengan medai lain seperti tvone dan antv untuk streaming, dan mulai menampilkan video dihalaman depannya. Saat tampilan ini pulalah forum dan vlog mulai terintegrasi dan bisa dinikmati user. Dan disini juga viva melakukan terobosan baru dalam dunia pemberitaan online secara tampilan yang tidak dimiliki pesaing sejenis, yaitu menu drop-down yang membuat pengunjung bisa melakukan pemindahan sub-menu sesukanya.

New Viva
Finaly, inilah mega portal terbaru dari viva, yang sekarang beralamatkan di domain viva.co.id. diwajah baru ini, viva mengembangkan forum sekaligus vlog yang merupakan kanal blog, selain itu juga viva juga menghadirkan kanal bola, bahakn sekaligus socio yang merupakan kanal jejaring sosial sekaligus bisa dijadikan e-commerce. Jadi kini sebagai sebuah portal besar VIVA membawahi beberapa sub-domain divisi, seperti news, forum, bola, socio, life, dan vlog yang akan semakin memanjakan para viewer sekaligus user (vlog, socio, forum).

Persaksikanlah wajah transformasi viva.co.id yang bisa dinikmati sekarang.  Tampilan yang mengalami perubahan sangat radikal dari tampilan-tampilan viva(news) yang selama ini kita kenal. Side, footer, banner, header,  yang biasanya didominasi ketebalan-ketebalan berwarna merah mendakan hilang. Walaupun tidak sepenuhnya menghilang. Bar-bar yang biasanya menonjol tergantikan garis-garis tipis tanpa menghilangkan esensi trademark warna merah yang sudah sangat akrab dengan viva selama ini yang juga terlihat dari warna huruf untuk kategori.

Menariknya di halaman awal viva.co.id pihak viva menghadirkan “tombol” “set default”  tombol kecil yang jarang terekspose. Fungsinya untuk mengganti tampilan utama headline, yang oleh sistem sebenarnya menjadikan kanal “news” sebagai tampilan utama. Tombol “set-default” berfungsi untuk menampilkan kanal lain seperti “bola” , “life”, serta “vlog” untuk hadir sebagai headline utama sesuai keinginan pengunjung.  Sistem ini kembali merupakan trobosan, setelah sistem ajax di versi orde lama, menu drop-down di versi orde baru, dan di versi orde paling baru ini viva melakukan hal yang lain dari yang lain. Kesan lebih luas, lebih bersih juga terasa dengan hilangnya garis-garis batas. Ini seperti menjadikan tulisan dan gambar bersatu diatas lembaran kertas tanpa sekat yang membatasi.  Namun hal ini juga tanpa masalah karena viva.co.id adalah sebuah kanal berita (baca: media) ada satu hal dalam dunia media yang sebenarnya kadang tidak pernah diperhatiakn oleh pemilik media, dialah firewall  atau pagar api, yaitu sebuah garis batas antara iklan dan tulisan (baca: berita). Namun untuk hal ini saya kembalikan lagi terhadap kebijakan media tersebut.

Dari tampilan menu utama, mari kita beralih ke kanal “news” . kanal ini seperti diungkapan di awal, tetap di dominasi warna merah, walau sebatas header dan huruf untuk kategori. Sepertinya di kanal berita pihak viva tidak terlalu bermain warna, hanya ada 3 warna yang digunakan.  Merah, hitam, dan tentu saja warna dasar putih. Tampilan dengan slider yang cukup besar cukup untuk memberi kesan lebar dan megah.  Sayangnya masih ada satu hal yang cukup mengganjal, yaitu tampilan sidebar sebelah kanan bawah yang cukup terlihat kosong. Halaman kosong dalam sebuah hompage bisa disebut mubazir, dan ada kesan yang kurang. Mungkin ini masih di proyeksikan untuk advertise,  tapi menurut saya kolom kosong tersebut masih bisa diisi –untuk sementara- dengan polling atau sejenisnya, supara sidebar  sebelah kanan bawah tidak terlihat kosong.

Berikutnya adalah kanal “bola”, aroma rumput di kanal ini sangat terasa dengan warna hijau muda yang nyaman dimata.  Berbeda dengan slider di kanal “news” yang menyamping dengan 9 pilihan, kanal “bola” menjadikan slider naik-turun dengan 4 pilihan judul. Lebih ringkas apalagi tambhan video yang lebar di tengah halaman. Ini seperti ide menarik yang menandakan, bola sebagai sebuah tontonan dan “layar lebar” yang dihadirkan memberi kesan itu. Berikutnya yang menarik dari tampilan ini adalah kategori yang dihadirkan. Pihak viva seperti mencoba mendekatkan pembaca dengan “klub”. Berbeda dengan medai olahraga online yang lain yang lebih mengedepankan kategori, kanal bola di viva justru mengedepankan klub. Ini cukup dimengerti karena sebenarnya pembaca berita bola lebih tertarik dengan berita tentang klub-nya bukan tentang kategori berita. Ide menarik dan cerdas dengan menonjolkan klub sebagai “jualan” utama.

Kanal selanjutnya adalah kanal “life”, kanal yang berisi seputar dunia hiburan dan gaya wanita ini di dominasi warna pink, warna yang sudah sama-sama kita kenal sebagai warna feminim. Wajah “life” jauh berbeda dengan saudara-saudarnya yang lain seperti news ataupun bola, walaupun sesama berisi artikel berupa berita, “life” hadir lebih ceria dengan permainan warna dan tampilan. Disini kolom headline yang biasanya berupa slider terlihat lebih kecil namun tidak kehilangan nilai estetis. Dan yang lebih berbeda adalah kolom kategori yang bisanya hanya berupa kata-kata yang terpampang di navigasi header berubah menjadi dot-dot ploting di tengah halaman. Ini kembali sebuah trobosan yang tak dimiliki media lifestyle lain di indonesia. Dan yang menarik lagi, secara berkala “life” menghadirkan liputan khusus dengan tampilan besar dihalaman depan. Jujur saya katakan tampilan di kanal ini membuat saya tercengang. Good job guys.... eh girls...

in crowd we trust itulah tagline yang digunakan kanal socio yang diproyeksikan sebagai jejaring sosial e-commerce. Satu-satunya kanal yang memiliki “kata-kata motivasi” di mega portal viva.co.id. buat saya ini unik walaupun kata-kata yang digunakan aneh. Jujur harus saya katakan, kanal socio buat saya agak terlalu dipaksakan hadir, tapi di sisi lain bukankah viva suka sekali melakukan terobosan yang berbeda? Berhasil atau tidak waktu yang akan menjawab. Di dominasi warna orange yang cukup bersahabat dimata, saya kira socio selanjutnya akan lebih baik diproyeksikan menjadi toko online saja secara murni.

Vlog yang di masa lampu “hanya” halaman bagian dari ureport sekarang sudah dikanalisasi. Menjadi bagian tersendiri yang diakui oleh viva sebagai bagian yang –mungkin dianggap cukup berkontribusi dalam pentrasi pengunjung vivanews.  Tampilan vlog bisa dianggap lebih sederhana dibanding kanal-kanal yang lain, ini bisa dimengerti karena fungsi Vlog adalah jembatan antara blogger dengan pengunjung. Vlog dalam hal ini Viva, tidak membuat kanal blog tersendiri tapi justru memfaslitasi para blogger mempromosikan blognya masing-masing. Dominasi warna ungu yang gelap dan kategori yang besar dengan slider cukup memberi angin segar untuk blogger bahwa kami diayomi sebagi sebuah hubungan simbiosis mutualisme. Happy bloging

Buat para agan dan aganwati, forum viva hadir dengan tampilan lebih eksklusif namun bersahabat. Lebih cerah dengan warna biru muda, mirip warna pada microsoft word yang sudah sangat familiar. Muncul dengan wajah lebih rapih dan tatak letak yang tersetruktur, kanal forum di viva memberi kesan lain dalam penempatan kategori dan sub kategori. Hadir dibawah dengan tampilan portairt dan tulisan terbaca vertikal, memberi kesan unik dengan tetap estetik.

Syahdan
Secara umum, viva.co.id sebagai mega portal memberi desain sederhana namun tetap eksklusif tanpa meninggalkan nilai estetis. Terobosan terus dilakukan dalam penerapan teknologi seperti penggunaan ajax yang saat itu sebagai pelopor, lalu menu drop-down sehingga user bisa memindahkan subkategori, dan di tampilan baru ini “tombol” “set default” kembali memberi terobosan baru untuk memanjakan pengunjung untuk menikmati tampilan viva.co.id yang lebih bersahabat.  Dan yang paling penting dari itu  semua kerjasama divisi desain dan programmer berhasil membuat viva.co.id mudah dan cepat di akses di tengah kondisi bandwith yang mengkhawatirkan. Kini jurnalis viva dituntut menghadirkan konten-konten serta berita terbaik demi memanjakan pengunjung viva.co.id.

Hadir dengan tampilan baru yang lebih bersahabat bagi para pengunjung  serta pengguna (socio, vlog dan forum) disertai juga dengan semangat baru menyambut momentum ulang tahun 70 tahun grup besar sebagai “orang tua” yang melahirkan dan menaungi viva.co.id,  ini semakin mengukuhkan keseriusan viva di industri media online indonesia untuk menjadi yang terbaik. Good luck....

udh dr doloe follow, pake yg dulu aja ya om :D


Read More...

Jumat, 10 Agustus 2012

Jualan Tuhan di Pasar

1 comment

panas yang menyengat bumi jogja tertutupi langit biru berhias gelombang putih awan yang menari liar terhipnotis hembusan angin. damainya angkasa tanpa riak badai yang menerjang. indah rasanya menemani jiwa-jiwa yang sepi. tubuh semakin pasrah dalam jejak-jejak langkah pada tanah yang merekah. nasib manusia-manusia kalah, dilempar sicaci, dimaki, tuhan diumbar saat batu dilempar. tuhan mengiasi setiap fatwa-fatwa keji yang tak manusiawi. tuhan dijual dalam khotbah-khotbah agama, diobral dalam fatwa-fatwa ulama, batu dilempar tuhan diumbar, golok menyambar tuhan diumbar, tangan menampar tuhan kembali diumbar, tuhan terdengar sangat keji di bumi ini.

menempatkan tuhan dalam bangunan suci agama, dalam pelor-pelor senjata, yang diarahkan pada sodara sesama manusia, tingkah polah yang mengku bertuhan bak binatang yang tak punya emansipasi kemanusiaan, dalam kesombongan dan amaran yang kau atasnamakan iman, kau bungkus iman kejammu dalam kotak amarah yang tak terarah. darahmu telah bercampur amarah dan kau bunuh iman yang penuh kedamaian, kau jual kembali tuhan dalam kekejaman. tuhan kau tempatkan dalam amarah, kau dagangkan tuhan kegeraman.
helai demi helai, surat demi surat, ayat demi ayat, kau dengungkan bak pendekar akhirat. syahadat kau lantunkan, sholat kau dirikan, zakat kau tunaikan, puasa kau laksanakan, tapi kenapa hinaan masih kau dendangkan, amarah kau  pertahankan, prilakumu masih garang, dan masih betah menyimbah darah.

kau tak hanya menjual tuhan dalam prilakumu, kau menjadikan dirimu tuhan bagi saudaramu, kau hapus gemira dengan sengsara, kau hilangkan suka dengn duka, ka tambah sedih menjadi perih. ayat-ayat suci tuhan yang kau ucapkan kau aku sebagai jalan hidup sesamamu, kau jadikan dirimu tuhan dengan ayat-ayat tuhan higga kau merasa berhak untuk tidak dibantah, kau kejar kau lempar mereka yang tak satu ajar dalam belajar.

kau jadikan tuhan menjadi mesin, hingga semua menjadi mesin, sholatmu mesin, darahmu mesin, zakatmu mesin, jiwamu mesin, cintamu mesin, doamu mesin, dzikirmu musin, hati nuranimu mesin. saat mesin-mesin aus rusak, kau jula mesin-mesin nurani dan jiwamu, kepasar-pasar loak, kau jual murah imanmu pada amarah, kau akui tuhan maha kasih sayang tapi kau jadikan amarah sebagi tuhn yang garang.

kau bilang aku kafir saat berfikir, kau bilang aku sesat saat berfilsafat, kau bilan aku murtad karena berbeda pendapat, kau bilang aku liberal karena menggunakan akal, kau bilang aku syirik kau bilang aku zondik, kau bilang aku munafik, terus kau bilang apa dirimu?
aku ingin mengatakan padamu, aku seperti melihatmu menjual tuhan dalam pasa loak, agama dijajakan seperi barang dagangan, dan ada diskon iman besar-besaran di hadapan zaman, kudengar orang ribut, soal agama illegal, ada agama bajakan, lalu tiba-tiba kemanusiaanpun di lelang, agama di lelang, moralitas di lelang, kitab suci lelang,oh tuhan, di neraka apa aku sekarang berada?

kekuasaan dan kekejaman kau jadikan tuhan kini, dengan lembar-lembar kitab yang kau omong kosongkan, kau obral tuhan dalam setiap amarah dan prilaku kejimu, kau tuhankan batu yang kau lempar, kau tuhankan kepalan tangan, kau tuhankan hunusan pedang, hingga kau tuhankan batu yang kaulempar. kau bilang dengan itu kau ingin menegakan iman, iman tauhid ketuhanan. tapi tauhid iman tuhan yang mana yang sedang kau perjuangkan, bukankah Tuhan itu Maha Kasih Sayang….
Read More...

Satu Petang di Prostitusi Sarkem

Leave a Comment

agustus, sang saka merah putih lusuh di tiang pancang bambu hijau yang tak mampu lagi berkibar karena basah, gemericik grimis dan sepoi angin bersenandung nakal dengan gemuruh dan kelip halilintar membentuk simphoni mistis yang mengiringi aliran air di got-got pengap dan busuk dalam pasar kembang. suara angin berseloroh melarikan kabut-kabut di tepi cakrawala. di penghujung petang itu, di tepi jalan, pada sebuah becak renta dari besi bekas yang semakin berkarat saat musim penghujan tiba, di kursi becak yang sudah tak berbusa lagi seorang pria setengah baya duduk santai bak sang raja di singgasananya.

tanpa disadari sang pria setengah baya, sepasang mata wanita di sudut stasiun tugu dekat gerbong rongsok yang sudah tak terpakai, menatapnya dengan tajam, bagai harimau mengincar kijang.  wajahnya datar walupun samar-samar tertutup asap dari rokok yang tak henti dia hisap. make up tebal menutup setiap pori wajah dan harum wangi parfum eceran menyeruak dari badannya. wajah datar sang wanita perlahan berubah menjadi senyum sinis penuh makna. dibuang rokok yang belum habis. langkahnya perlahan tapi pasti menghampiri pria pengayuh becak yang duduk nyaman di singgasananya.

“pak, sendiri aja?…..”  lantunan lembut suara sang wanita merontokan lamunan sang pria

“i..i…iya mba” ragu penuh keterkejutan mencoba menjawab pertanyaan tadi.

“yang lain kemana?”

“mungkin sudah pulang” sang pria menjawabnya penuh kebingungan, dan masih antara percaya dan tidak, tiba-tiba ditengah grimis, dia didatangi wanita bohai yang sebelumnya tak penah dia kenal

“ooowwhh…… boleh saya temani” nada akrab dari sang wanita kembali meluncur
“iii….ya.. bo..boleh”

“tapi disini ga asik, gimana kalau ikut ketempat saya saja?” rayu sang wanita
pria separuh baya hanya mengangukan kepalanya, dan dibalas senyum pasti dari sang wanita.  dikayuhnya becak dengan penuh kebingungan dan tentang peristiwa yang sedang dia alami. belum habis lamunan kebingungan pria paruh baya itu. sang wanita tiba-tiba menyuruhnya berhenti, di depan gang kecil samping hotel berbintang redup.

“disini saja, ayo masuk” kembali suara lembut wanita itu mengajaknya masuk gang-gang kecil yang tak jelas ujungnya. sebuah rangkaian gang yang membentuk labirin rumit tanpa ujung yang pasti. sepanjang perjalanan langkah kakinya, dia diikuti sorotan mata yang sinis penuh harap. semakin lama ia tak peduli, langkahnya semakin cepat mengikuti jejak wanita yang mengajaknya tadi.

kanan, kiri, kanan, kiri, lurus, belok, kanan, kanan, kiri, kiri, lurus, ia semakin sadar bahwa tak mampu keluar sendiri dari labirin ini. tapi mulutnya seperti terkunci, tak ada yang bisa dilakukan pria setengah baya selain terus mengikuti setiap langkah wanita itu. hingga dia berhenti di depan sebuah pintu dari kayu, yang di atas bertuliskan “ucapkan salam sebelum masuk” dan dibawahnya ada tulisan agak kecil ” anda puas saya lemas”. kali ini sang pria semakin tidak mengerti, kejadian ini baru pertama kali dia alami.

si tukang becak mulai menguatkan hati untuk bertanya tentang arti setiap langkah yang dia jalani. mulutnya mulai terbuka, tapi tiba-tiba wajah wanita tadi menatapnya tajam, dan perlahan kembali tersenyum, senyumnya kali ini berbeda dengan saat pertama dia bertemu di pangkalan becak pinggir jalan. senyum sang wanita kali ini penuh arti dan penuh harap, lembut, bak seorang ibu kepada anaknya. akhirnya pria setengah baya kembai menutup mulutnya yang sudah terlanjur terbuka.
“sebentar…” suara lebut itu keluar lagi dari sang wanita, namun nadanya telah berubah menjadi berat dan tak lagi mesra.

“mbak… mbak….ini saya, sudah bawa orangnya” teriak sang wanita sambil mengetuk pintu dengan keras. wajahnya perlahan mulai panik, sambil menengok kesamping kanan dan kirinya. sedangkan sang pria semakin bingung tentang apa yang dia alami.

“oia, sebentar……… ayo mas jangan malu-malu” kembali suara wanita terdengr dari dalam, kali ini berbeda, suara wanita itu terdengar paru, berat dan penuh kesedihan seolah menyimpan timbunan beban yang tak habis.

ditengah ketidak jelasan situasi yang dia hadapi, akhirnya pria setengah baya membuka suara,,,,
“ada apa ini…? kalian siapa dan apa hubungannya dengan saya?… keras suara sang pria menghentak, mempertanyakan kondisinya.
“mbak mana anak itu?” terburu-buru wanita yang membawanya tadi bertanya.
“ini”
“ini, bawa pergi bayi ini jauh-jauh, dan jangan kembali lagi kesini, ceeeepppaaattttt laaarriii…..” perintah wanita itu,

“cepat tidak ada waktu lagi, dia datang”

tiba-tiba pintu kayu yang tadi di dobrak oleh seorang pria kekar dan mulai berteriak-teriak,
“hey, jalang…. mana anakmu itu, cepat bawa sini…..jangan kau sembunyikan, kau tau kan harga anakmu itu mahal, dan sudah ada pembelinya…cepat bawa sini”

suasana semakin tidak jelas bagi pria separuh baya, dia hanya tukang becak yang tak mengerti apapun, dan kini berada dalam situasi yang tak pernah dia bayangkan. hatinya penuh pertanyaan ada apa ini, siapa mereka, dan harus lari kemana.

“cepat lari lewat pintu itu, kemudian belok kiri… lari terus jangan menengok, nanti kau akan ketemu dengan jalan tempat becakmu mangkal, cepat lari, jangan pedulikan kami…..” entah suara siapa itu yang pasti itu suara wanita…

ditengah anomali hidup, si tukang becak terus berlari sambil mengendong bayi, dia terus berlari, tanpa pernah mengerti apa yang sebenarnya sang pria ini alami. malam baru saja memuntahkan kegelapannya,  dan bulan mulai merangkakditemani burng-burung malam yang mulai bersanda gurau dengan bintang, kakinya terus berlari kearah yang sang tukang becak sama sekali tak pernah mengerti.
Read More...