Selasa, 07 Mei 2013

Kematian Tidak Pernah Lucu

1 comment
tadi siang, kami (saya dan teman-teman) makan siang di sebuah tempat makan cukup nyaman di sekitar jalan  kaliurang. kami berenam sebenarnya hanya ingin menutup minggu-minggu melelahkan di beberapa deret hari terakhir ini. seperti biasa banyak hal yang dibicarakan, sedikit gelak tawa dan canda gurau yang menggema. namun ada satu hal dari canda gurau yang membuat saya terus memikirkannya hiangga pulang. yaitu ketika kami menertawakan kematian. kematian? iya!. kematian.

apa yang ditertawakan dari sebuah kematian?, itu yang masih saya renungi hingga sekarang. tadi kami membicarakan kematian dari kecelakaan yang terjadi beberapa hari kemarin di jogja, yang termuat di media, yang pernah kami dengar ceritanya dan macam-macam lainnya. ada sisi yang lucu dari setiap berita kematian yang kami tertawakan, kami buat bercandaan supaya lucu. menyenangkan ? iya. bahkan menggali sisi humor dari setiap peristiwa kematian ternyata unik juga.

lalu pertanyaan yang berkecamuk dalam diri saya adalah, apakah iya kematian memiliki sisi lucu yang bisa kita tertawakan atau sesungguhnya kematian tidak memiliki sisi humor samasekali. ini yang menjadi renungan saya. lalu saya berada pada satu nadir dimana kemtian tidak pernah lucu dan tidak bisa ditertawakan.

ketika kita heran kenapa orang bisa meninggal karena sesuatu yang uni dan sepele, lalu kita menertawakannya. pada saat yang sama kita ternyata sedang menertawakan diri kita pada satu titik dimana kita belum benar-benar mengerti apa itu mati. ketika orang lain mati kita bisa mengomentarinya dengan beragam hal, termasuk dalam sisi lucu. tapi saat kematian itu ada di sekitar  kita, misal saudara kita sendiri. kita tak akan pernah bisa tertawa, kecuali mencoba tersenyum di hadapan para pelayat.

kematian tidak pernah lucu kawan, kita bisa saja tertawa hari ini pada kematian orang lain, tapi ketika kematian itu ada di sekitar kita, sesungguhnya kita berada dalam tekanan untuk tidak mampu bahkan untuk tersenyum sekalipun. jikapun bisa itu tak lebih wajah anda, karena saat orang dekat kita di jemput malaikat wajah bisa bertahan, tapi siapa yang mampu membohongi hati yang hancur.

selamat malam, selamat menyambut kematian, entah kapan, tapi pasti akan datang
sisi selatan kaki merapi, saat malam menunggu pagi.

1 komentar:

  1. dalem bgt tulisannya.. dulu sewaktu tsunami aceh, sewaktu membicarakan kematian, seolah jadi hal biasa.. karena orang yg meninggal banyaak bgt. mungkin air mata udah nggak sanggup lagi menangisi orang2 yg meninggal itu satu demi satu saking banyaknya dan banyak juga kerabat sendiri. huft... serem..

    BalasHapus

bagi komentar, saran dan kritiknya kawan.... (no spam)